Hubungan Nyeri Dengan Kecemasan Pada Pasien Post Operasi Transurethral Resection Of The Prostate (TURP) Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2021

Author : Ayu Fiddinni Daulay, Christine Siburian, Tahun : 2022

Abstrak : Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang pada umumnya terjadi pada pria yang lebih tua dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi. BPH adalah pembesaran prostat yang mengenai uretra dan menyebabkan gejala uritakaria. Selain itu Hiperplasia Prostat Benigna adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius (Nuari, 2017) BPH dapat ditangani dengan tindakan medis yaitu prosedur pembedahan yang salah satunya adalah Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Prevalensi BPH meningkat tajam dengan bertambahnya usia. Prevalensi BPH meningkat tajam dengan bertambahnya usia. Studi otopsi telah mengamati prevalensi histologis 8%, 50%, dan 80% pada dekade ke-4, 6, dan 9 kehidupan. Pasien yang menjalani operasi pembedahan akan mengalami Nyeri. Nyeri itu muncul karna adanya proses pembedahan yang mempengaru pada kecemasan . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Nyeri dengan kecemasan pada pasien post operasi Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Desain penelitian yang digunakan Cross Sectional. Sampel adalah 33 responden pasien post operasi di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik accidental sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Scale for Anxiety (HRS-A), kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan skala Numeric (numeric ratting scale). Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rho. Hasil didapatkan ada hubungan Nyeri dengan kecemasan pada pasien post operasi Transurethral Resection of the Prostate (TURP) (p=0,016). Hasil penelitian ini dapat merekomendasikan bahwa perlunya tindakan keperawatan yang dapat mengurangi Nyeri agar kecemasan pasien dapat berkurang dengan baik.